![]() |
shamy |
Dua jam telah berlalu ,waktupun terus berjalan hingga pada akhirnya aku berhenti di sebuah pemberhentian,ku pandangin sekelilingku ku putar ingatanku ke masalalu, semua tempat dan jalan semua sudah banyak mengalami perubahan,ku berjalan terus ,langkah demi langkah walau ku lupa tapi ku mencoba bertanya pada orang-orang disitu ternyata mereka tau dimana panti asuhan kasih bunda,lalu salah satu dari mereka mengantarku.
***
Mataku terbelalak melihat panti asuhan itu,tak banyak yang berubah dari panti itu,disana ya disana pohon itu dimana aku duduk sendiri terkadang bersama temanku chandra merenengkan nasip,sebelumnya aku terima kasih kepada orang yang mau mengantarkan aku disini,kaki ku terus berjalan hingga tepat di depan pintu,perasaanku ragu untuk mengetuk pintu itu dalam hati ku terus berkata "Ya tuhan ini kah,panti yang ku tinggali 17 tahun silam" lalu tanpa pikir-pikir lagi dan tak ingin perjalanan ini sia-sia,akhirnya ku beranikan mengetuknya "took took tooK Assallamuallaikum"
Dibukanya pintu itu oleh seorang anak lelaki "abang nyari siapa?"
"Ibu pantinya ada dek,abang ingin bertemu boleh ?"
"Sebentar ya bang, aku bilang dulu ,abang tunggu aja di dalam"
Aku pun masuk kedalam dan duduk di ruang tamu ,tidak lama anak kecil itu memberitahuku untuk menemuinya di ruangannya ,aku pun langsung menemui ibu panti itu.
"Assalamuallaikum bu"
"Wallaikumsallam,maaf ada perlu apa malam-malam datang kemari,mungkin ada yang bisa saya bantu ?"
Aku terdiam melihat ibu panti,wajahnya sayu dan tua ,badanyapun kurus
"Ibu dinaaa ?" Ucapku
"Ia ,ada yang bisa ibu bantu"
Aku langsung menyambut tanganya lalu ku cium tangannya membuat ibu dina semakin bingung "Ini saya bu, sham "
"Sham mana? Ibu tidak ingat nak"
"Sham bu sham,anak yang dulu pernah di titipkan disini oleh ibu saya bu, yang dulu kabur dari panti ibu 17 tahun silam"
Ibu dina diam sejenak mengingatnya tapi tak lama ibu dina menghampiku dan aku pun berdiri kemudian ibu dina memegang pipiku dengan tangannya ku lihat airmatanya berair "masyallah sham,ibu sangat khawatir saat dirimu kabur dulu,kamu sehat,dirimu sudah besar"
"Ia bu,allhamdullilah ,chandra dimana bu ?"
"Chandra sekarang sudah menjadi orang yang sukes ,ia sering juga kemari sham, dia sangat bersalah atas kaburnya dirimu sham,karna katanya ia yang mengusulkan itu dan itu hanya bercanda"
"Dasar chandra lebay" ujarku lalu tersenyum
"Oh ya soal ibu mu sham ,iaa"
"Sudah lah bu saya tidak ingin mendengar tentangnya lagi"potongku
"Tapi nak"
"Bu, tolong jangan bahas tentangnya bu"pintaku kemudian bu dina hanya mengangguk pelan "bu saya kemari mau minta tolong dengan ibu,karna saya tak tau mau minta tolong kemana lagi"
"Emangnya apa nak,apa yang bisa ibu bantu"
"Saya mau minjem uang bu sekitar delapan ratus ribu rupiah bu"
"Buat apa uang segitu sham ?"
"Buat biaya rumah sakit anak saya bu,saya janji nanti saya ganti bu "
"Dirimu sudah menikah ? Sudah mempunyai anak"
"belum bu "ujarku kemudian ku diam sejenak lalu ku menceritkan sebenarnya dari naura ,ahmad dan melati,mendengar cerita ku ibu dina sampai menangis haru
"Masyaallah nak, tapi maaf ibu lagii tidak memiliki uang sebanyak itu nak "ujar bu dina lalu mengeluarkan uang dari lacinya "ini ibu hanya ada lima ratus ribu rupiah ,ambilah"
"Nggak apa-apa bu,terima kasih banyak atas bantuanya bu,dan saya akan menggantinya"
"Tidak usah nak, ibu ikhlas "senyum bu dina
lalu tak lama kemudian,aku berpamitan dengan bu dina karna malam semakin larut,aku berjalan keluar panti hingga di pintuku melihat ada mobil berhenti tapi tanpa memikirkan itu siapa, aku lalu pergi jalan keluar
***
Daniel yang tidak sengaja melihatku lalu masuk ke dalam panti dan menemuii ibu dina
"Selamat malam ibu dinaa "ujar daniel mengagetkanku
"Eh daniel,tumben malam-malam datang ,bawa makanan buat ibu ya?" Ledek bu dina
"Ah ibu dibilangin jangan panggil daniel kalo disini panggil aja chandra , oh iya ini cuma bawa martabak kesukaan ibu"
"Terima kasih,ibu senang sekali nak"
"Oh iya bu, tadii saya melihat ada laki-laki keluar dari panti ini,dan sepertinya dia itu orang tua dari pasien ku "
Bu dina terdiam lalu matanya berkaca-kaca " dirimu mengenalnya ?"
"Tidak bu ,yang hanya saya tau dia orang tua dari pasien ku bu"
"Diaaa ,dia sham temen mu chan"
"Yang bener bu ,dia ada tanya tentang saya bu? Ya tuhan bu saya tidak percaya,pedahal kita tadi siang berbicara soal anaknya diruangan saya tapi saya benar-benar tidak mengenalnya"
"Ada dia menanyakan dirimu juga"
"Dia masih mengingatku berarti bu, jadi ngapain dia kesini bu?"
"Dia meminjam uang untuk biaya anak nya,tapi ibu memberinya tidak meminjamkannya"
****
minggu pagi yang cerah ini aku pergi ke rumah sakit untuk membayar dan sampai di rumah sakit aku bertemu dengan aisyah yang membawa makanan,lalu pergi menuju kamar melati
"Ayah "teriak ahmad
"Ada tante cantik juga horree "teriak melati
"Naura mana ?"Tanyaku
"Itu dia dari luar" ujar ahmad melirik pintu
"Mana ayah arief ?"
"Ayah arief belum pulang dari semalam,katanya mau cari uang yah "
Dalam hatiku pasti arief pun kepikiiran tentang biaya melati dan uang sekolah ahmad dan naura
"Ini kalian makan dulu ,tante bawaiin nih "aisyah mengelurakan makanan itu lalu mengambilnya satu untuk ku " ini untuk mu sham ,maaf cuma nasi bungkus"
"Allhamdullilah terima kasih syah,ini sudah lebih dari cukup ,maap sudah merepotin dirim syah"
"Hust ga ada yang repot dan di repotkan sham,saya iklas ,bukankah sesama manusia harus membantu"
"Terimakasih syah"ujarku lallu melati turun dari kasurnya "
"Melati ? Inpus mu sudah di copot ?"
"Sudah yah,tadi doktel uda datang katanya melati udah cehat,tapi obatnya halus telus di makan yah "
"Allhamdullilah"
"Jadi melatiI pulang kan yah " ujar melati lalu melihat arief yang masuk " ayaaah arief pulangg"
"Kebetulan loe datang rief,jaga mereka gue mau membayar uang biaya melati selama disini "
"Saya ikut sham "ujar aisyah lalu aku mengangguk
#bersambung cuz klik disini holiic lanjut part 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gua bakal Seneng banget Klo Lu,
Meninggalkan Jejak Komentar Disini :)