Selasa, 15 Juli 2014

Ketika Cinta dan kebesaran Hati (part 4) by.Shamy

shamy


Dengan membawa rantang Qhumairah menuju RS dimana melati dirawat,dengan hati iklas penuh Ketulusan Qhumairah tersenyum di sepanjang jalan,ia sangat bahagia selain bisa menolong ia juga di beri amanah dan Kepercayaan oleh aisyah sahabat Karibnya.

Sekitar beberapa menit di perjalanan ia pun sampai di RS karena memang jaraknya tidak begitu jauh,langsung saja ia mengujungi Kasir yang ada di Rs tersebut dan menanyakan pasien yang bernama melati,setelah mengetahui ia pun menuju ruangan dimana melati di inap,

Tepat di depan pintu Qhumairah berdiri lalu mengetuknya kemudian masuk

Aku dan arief menoleh kearah pintu,ternyata seorang wanita berparas ayu dengan jilbab yang menutupi maKhota rambutnya

"Boleh saya masuk?"

Arief langsung berdiri " oh Qhumairah ,boleh-boleh silahkan rah"

"Ini rief ada makanan dari Aisyah untuk mu"

Aku langsung mendongakan kepalaku lantaran kaget dan mata ini tertuju ke Qhumairah dan Arief,hati ku berguncang pikiranku mulai di luar nalar hanya medengar aisyah menitipkan makanan kepada Arief

"Buat ku rah?"

"Iya buat mu,buat kalian semua " ujar Qhumairah lalu menoleh kearahku " maap kita belum saling kenal ,kamu sham kan ?"

Aku menganguk pelan

"Oh iya perkenalkan sham,aku Qhumairah sahabatnya Aisyah"

Aku tersenyum lalu berkata " oh sahabatnya aisyah,terima kasih ya sudah mau repot repot nganter makanan" basa-basiku kepada Qhumairah,walau sesungguhnya aku sudah sering melihatnya berjalan bersama aisyah

"Oh iya sham, kamu sudah ketemu dokter daniel tentang penyakit dan keadaanya"tanya arief

"Belum rief, kapan katanya ?"

"Jam 10,tapi ini dah jam 11:20"

"Oh ya sudah aku mau ke ruangan dokter daniel dulu ya" ucapku lalu berpamitan

Ku tinggalkan mereka berdua,sedangkan aku berjalan menuju ruangan dokter yang menangani melati.,hingga selang beberapa menit saja aku sudah berada di depan ruangan dokter daniel,lalu ku buka pintunya dan ku masuk "permisii dok "

"Silahkan masuk pak "ujar dokter daniel ramah " silahkan duuduk pak, ada yang bisa saya bantu"

Aku masih tertunduk tanda sopan ku kepada dokter daniel.. Aku pun duduk di kursi yang tlah di persediakan..

Aku terdiam melihat sosok dokter daniel ,wajahnya tak asing bagiku aku seperti pernah mengenalnya

"Kalau tidak salah bapak ini orang tua dari pasien saya yang bernama melatii kan?"

Aku masih terdiam melihat dokter daniel,terlintas di pikiranku ia itu teman kecil ku di panti dahulu

"Chandraa?"Ucapku pelan

"Apa pak ?" Tanya dokter daniel "bapak bicara apa?"

Aku tersadar dan lalu ku lihat nama Dr.Daniel Simbolon bahwa sangat jauh dan tak mungkin ia chandra " maaf dok,saya jadi melamun,maklum banyak pikiran" ujarku lalu melihat kembali nama pengenal di atas meja itu

"Ha ha ha bisa saja bapak ini, oh ia pak,maap semalam saya belum sempat memberitahu tentang penuyakit melati karena saya pulang cepat ada urusan,soal melati,maaf melati terkena malaria pak"

"Apa dok malaria?"

"Ia ,untung saat panas tinggi bapak cepat cepat bawa dia kemari "

"Jadi keadaan putri saya gimana dok ?"

"Luar biasa putri bapak sudah membaik pak,untung saja putri bapak kuat"

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan dokter daniel serta dalam hatiku tak henti hentinya mengucapkan syukur allhamdullilah

"Jadi kira-kira kapan bisa di bawa pulang, sama biayanya kira-kira berapa ya dok?"

"Jika tidak ada masalah besok pun sudah boleh pulang pak, kalau soal administrasi itu saya kurang tau mungkin besok bapak bisa membayarnya"

"Baik lah kalau begitu dok saya pamit dulu"

Aku keluar dari ruangan dokter daniel lalu menuju ke arah ruang melati,Ku dapati Qhumairah tengah menyuapi melati dan arief yang sedang duduk habis makan

"Assallamualaikum"

"Wallaikumsalam"

"Gimana sham ,apa kata dokter daniel ?"

"Melati besok sudah boleh pulang"

"Horeeeeeeee melati besok pulang" teriak melati riang

"Assalamulaikum "

aku menoleh lalu ku melihat aisyah masuk dengan membuka pintu

"Walaikumsallam"jawab kita semuaa

Melati yang melihat aisyah datang langsung kegirangan "Holeee Tante cantiik datang,melati ada kabal gembila loh ,melati seneng sekali tante"

Aisyah menghampiri melati yang sedang di suap oleh Qhumairah " apa sayang,apa kabar baiknya ? Kamu apa kabar? Dah baikan"

"Allhamdulilah tante melati udah nggak apa-apa"

"Allhamdullilah,apa kabar baiknya cobaaa tadi?"

Aku bersama arief tersenyum melihat melati bahagaia melihat aisyah,maklum dari bayii melati tidak pernah merasakan yang kasih sayang ibu

"Kabal baiknya tante, melati besok sudah boleh pulaang tantee, terus satu lagi tante"

"Apa cobaaa?"Tanya aisyah ramah

"Melati mau kenaliin tante ama tante cantik ini ama tante "melati melirik Qhumairah

Qhumairah tertawa kecil lalu berkata "jadi melati mau tante rah kenalan ama tante yang baru datang ini ?"

Melati mengangguk "hee'eeh"

"Kenalin aku qhumairah"

"Aku aisyah"

Kemudian Qhumairah dan Aisyah tertawa kecil di ikuti melati ,sedangkan aku dan arief hanya melihat adegan per adegan mereka sambil tertawa dan tersenyum

***

Bel sekolah pun sudah berbunyi, hari semakin terik disinari mentari siang itu,murid murid berlarian dengan riangnya

Ahmad tampak kebingungan sedangkan Naura menoleh kiri dan kanan "Naura,ayah kog belum jemput ya ?

"Mungkin sebentar lagi ka "

"Biasanya ayah kan gak pernah telat"

"Ia juga sich ka"

"Kalian belum di jemput ?"

Ahmad dan naura pun menoleh " eh zahwa, belum wa, mungkin telat" jawab naura

"Sepeda ayahnya mungkin sudah di jual kali buat bayar sekolah"celetuk Ari yang tak sengaja lewat seraya tertawa-tawa

"Ih ari kamu jahat kali ngomongnya"sahut zahwa kepada ari,tapi ari tidak menghiraukannya sama sekali dan berlalu menaiki mobil papanya yang telah parkir di pinggir jalan samping gerbang sekolah

"Sudah zahwa biar saja dia begitu"

"Bener kata ka ahmad,jangan di ladenin wa"

"Tapi dia udah ketelaluan nauraa"

Dari kejauhan terdengar suara yang teriak-teriak memanggil nama zahwa

"Zahwaa, zahwaa"

"Ahmad Naura,umi Ku sudah jemput aku duluan ya"

"Ia zahwa hati hati ya"

Zahwa pun berlari menuju uminya

"Ka ahmad kita jalan aja yuk"

"Ayok ,lagi pula kan ayah gak jemput-jemput"

Mereka pun ahirnya berjalan kaki pulang,di sepanjang jalan tak sedikit mereka melihat anak sebaya mereka mengamen,meminta-minta dan ada juga yang menjajakan koran,dalam hati mereka,mereka sangat bersyukur walau hidup dalam kekurangangan,tapi setidaknya mereka memiliki dua ayah yang menyekolahkan mereka hingga sekarang,walau mereka tau ayah mereka hanya pengamen jalanan,tapi dari hasil ngamen itulah mereka bisa seperti sekarang ini

"Ka ahmad ?"

"Ia naura, kenapa?"

"Ka liat deh banyak sekali anak-anak sepantaran kita di jalanan"

"Ia naura,kita masih beruntung ya?"

"Ia ka ,tapi ka .."

"Tapi kenapa naura"

"Tapi ka,uang sekolah kita gimana kak,soalnya kan melati masuk rumah sakit,pasti ayah arief sama ayah sham udah gak punya duit lagi"

"jadi kita harus gimana?"

"Kita jualan koran saja gimana,uangnya di tabung buat nambah nambah uang ayah yang kurang misalnya"

"Nggak ah,takut ketaun ayah,nanti kita dimarah lagi "

"Ayo lah ka,naura mohon "naura memelas,airmata mulai menetes "Kasihan ayah ka,naura nggak tega ngliat ayah ka , apa ka ahmad nggak kasihan sama ayah?"

"Tapi naura kalau ketahuan nanti kita dimarahin,ayok kita ke rumah sakit saja mungkin ayah ada disana,lupa jemput kita"

"Kaa ayo lah ka"

"Yasudah lah ayoo"

Mereka berdua pun langsung mengujungi kios-kios pedagang koran,buku dan majalah , untuk dibantu di jualkan koranya ,awalnya mereka di usir oleh beberapa pedangangnya tapi di sebuah Kios mereka di perbolehkan asal mereka hati-hati

"Ini Koranya harga satuanya dua ribu kalian jual tiga ribu saja satunya ya,dan seribu itu ambil buat kalian ,ini ada 50 koran kalian bagi dua ya,dan ingat hati-hati"

Ahmad terdiam dan berkata "Ia bang, terima kasih,kalau gitu kita pergi dulu ya"

Dengan polosnya mereka menjajakan koran koran itu di setiap sudut,keringatnya bercucuran membasahi seragam sekolah mereka,walau saat itu panas siang begitu terik hingga membakar tubuh kecil mereka ,tapi mereka tetap semangat tak kenal lelah

Ternyata di kejauah mereka sedang di intai oleh preman yang sering di sebut bang goo alias bang gondrong ,bang gondrong adalah ketua dari anak-anak yang berjualan koran serta meminta-minta dan mengemis di jalan sekitar itu

****

***

Waktu sudah menujukan jam dua,melati tertidur pulas,Qhumairah berpamitan pulang di antar oleh arief ke depan parkiran rumah sakit, sedangkan aku bersama aiyah duduk berdua di ruang tunggu depan kamar melati di rawat

Suasana hening
Aisyah berbicara di keheningan itu " sham ,sejujurnya aku kagum padamu"

Mataku terbuka lebar kemudian ke monoleh ke arah aisyah,lalu aisyah menunduk

"Ia sham, aku kagum padamu pada arief juga , kalian sungguh luar biasa sham, seandainya saja "

"Seandainya apa syah ?"

"Wisnu seperti dirimu,mungkin aku mau menikahinya"

Aku terkaget,sungguh tak percaya aisyah berkata seperti itu

"Siapa wisnu,? Dirimu ingin menikah syah?"

"Wisnu ialah pria yang abah jodohkan padakku"

"Kamu mencintainya ?"

"Tidak sham, wisnu itu sombong dan angkuh tidak seperti mu,aku mengenalnya sejak sekolah di madrasyah sham,jadi aku tahu jelas sikap wisnu ,bahkan ia pernah berseteru dengan arief walau sebentar"

"Berseteru ?"

"Ia saat arief bersamaku berjalan menuju pulang dan ia ingin membeli makanan "

"Syah apakah ada hal lain mengapa dirimu tidak bisa mencintai winsu?"

Aisyah langsung menatapku dan berkata " ada sham, jujur selama ini aku belum pernah sekagum ini kepada seorang pria ,tapi pria ini mampu membuat aku mecintainya"

Aku hanya terdiam,hatikku hancur mendengarnya,jantungku serasa remuk seketika dalam hitungan detik " ya Allah ternyata Aisyah sudah di jodohkan dengan orang lain bakhan cintanya sudah untuk pria lain"dalam hatiku terus meringis " ya Allah ,buatlah hambamu ini menjadi orang yang lebih ikhlas mendengar semua ini ,"

Aisyah melanjutkan kembali " jika kamu ingin tau, orang itu adalah...."

"Sham , kamu sudah jemput ahmad dan naura?" Ujar arief yang tiba-tiba datang menghampiri

"Ya tuhan, gue lupa rief "

"Biar gue apa lu yang jemput"

Aisyah terdiam

"Gue aja rief ,abis jemput mereka gue mau ngamen rief "

"Ya sudah sham,hati-hati lu"

"Rief aku juga pamit pulang ya, soalnya takut abahku marah jika aku pulangnya kesorean"

Aku bersama Aisyah berpamitan dengan arief lalu berjalan keluar,tapi kami hanya diam, entah kenapa aku mejadi canggung bersama aisyah,begitu pula aisyah hingga di parkiran kita berpisah

***

"Allhamdullilah y Ka, korannya laku semua ,besok-besok kita jualan lagi ya kalau ayah nggak jemput"

"Ia naura,boleh"

"Sini uang kalian !"

Naura tampak ketakutan melihat bang goo dengan rambutnya yang gondrong itu pula, penampilannya yang tidak rapi semakin membuat naura takut

"Gak ada bang"sahut ahmad lalu menyembunyikan nya di belakang badanya

"Itu apa?" Tanya bang gondroong

"Kabuuuuuuuuuuuur" teriiak ahmad lalu lari bersama naura

Bang Goo terus mengejar mereka ,mereka tampak ketakutan hingga akhirnya mereka menemuiikku yang kebetulan ingin menjemput mereka

"Ayaaah ?"

"Ayahh tolong yah tolong"ujar naura panik

"Kenapa kenapa ? Kaliian kenapa bisa keringatan seperti ini ? "Tanyaku kemudian bang goo tiba-tiba berhenti di depanku " kenapa bang?"

"Sham ?, oh gak apa-apa sham cuma lagi olah raga saja, mereka siapa ?"

"Mereka anak-anak asuhku bang,kenapa emangnya"

"Gak apa-apa sham,Kamu nggak ngamen ?"

"Nggak bang "jawabku "ahmad naura ayo naik kita pulang"

Lalu aku bersama ahmad dan naura pulang kerumah untuk menemani mereka mengganti seragam dan menunggu mereka mandii tapi setelah itu kita pun menuju ke rumah sakit kembali ,tapi tiba-tiba di perjalanan aku jadi teringat pristiwa tadi yang naura dan ahmad minta tolong, lalu apa hubunganya dengan bang goo yang tiba-tiba lari berhenti di depanku seperti mengejar sesuatu

#bersambung --->cuz klik disini holiic part 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gua bakal Seneng banget Klo Lu,
Meninggalkan Jejak Komentar Disini :)