![]() |
shamy |
Malam ini melati tertidur pulas di pelukanku sedangkan arief sedang menghitung uang hasil ngamennya hari ini.
Tangan itu megang sebuah amplop yang ia ambil dari tas nya.. Naura yang tlah selesai belajar langsung duduk di samping arief
"Amplop apa itu ahmad?"tanyaku membuat arief menoleh ke arah ahmad
"Ini yah amplop dari wali kelas ahmad"
arief menyambutnya lalu membukanya
_____________________________________
Surat Pemberitahuan
2 Desember 2013
Yth.
Orang tua / wali murid
Dengan datangnya surat ini kami dari pihak sekolah memberitahukan bahwa:
Nama:Ahmad Rayhan Argio
Kelas: 4
Ketelatan: 2 bulan
Jumlah: Rp.200.000
Nama: Azhilla Naura Argianti
Kelas: 4
Ketelatan :2 bulan
Jumlah:Rp.200.000
Demikianlah surat dispensasi keterlambatan spp anak kami,kami dari pihak sekolah berharap agar orang tua /wali yang bersangkutan segera di lunasi
Trimakasih
Wali murid
_____________________________________
Aku terdiam sejenak lalu aku beranjak berdiri ke depan pintu karna memang rumah ini hanya sepetak. "Surat pemberitahuan bayaran bulanan ya rief?"
Arief mengangguk pelan
"Apa gak bisa bulan depan sekalian bayar untuk bulan depan mad?"Tanyaku
"Gak bisa yah,minggu ini harus sudah dibayar"
"Ya sudah lah kalian tidur saja"suruh arief
"Tapi yah "
"Tidurlah"ucapku memotong pembicaran ahmad
Arief menghampiriku dan mengajaku duduk diluar
Ku keluarkan uang di sakuku "Uangku hanya 146 ribu rief"
Arief terdiam lalu memberikan uang yang di genggamnya "ini ada 54ribu semuanya sham"
"Lalu?" Tanyaku
"Kamu pegang saja,berarti kita sudah ada ada pegangan 200 ribu,biar besok ahmad dan naura aku yang mengantarnya ke sekolah sehabis itu aku langsung cari duit"
"Tapi ingat rief,jangan sampai loe berhutang lagi ama bang gondrong si preman itu"
"Bang goo maksudmu?"
"Ia itu lah rief,aku tidak ingin kamu berhutang denganya lagi,bunganya itu melebihi rentenir"
"Bisa aja kamu sham ! Hahahha"
"Malah ketawa lagi,aku serius"
"Ya sudahlah "
Aku lalu masuk ke dalam dan tertidur,sedangkan arief di luar mengambil gitar lalu memetik gitar itu dengan alunan sangat pelan
****
Pagi ini arief pergi mengantarkan ahmad dan naura ke sekolah,sedangkan aku tengah berada di depan rumah menikmati mentari pagi seraya merenggangkan otot-ototku
"Yaaah"
Aku terdiam sejenak lalu ku melanjutkan aktivitasku pagi ini di depan rumah
"Yaaaah "
Aku terdiam kembali ,lalu ku masuk kedalam,ku dapati melati menggigil
"Melati ,kenapa nak?"
"Gak tau yaah,dingin banget"
Aku panik,kupegang keningnya,Kagetnya aku memegang kening melati
"Panas sekali keningmu"
Lalu aku raih ponselku di atas meja,dan ku kirim pesan singkat ke arief
_____________________________________
To: Arief
Rief melati sakit,badanya medadak panas,tubuhnya menggigil
Delivered to: Arief
+62898291XXXX
_____________________________________
Arief yang telah sampai gerbang merasakan ponselnya begetar,
"Yah ahmad duluan ya"
"Naura dulu ya"
Setelah salim dan berpamitan ahmad dan naura pun masuk ke dalam sekolah,di ambilnya ponsel dari sakunya
_____________________________________
From :shamy
Rief melati sakit,badanya medadak panas,tubuhnya menggigil
Sender:shamy
+628190260XXXX
_____________________________________
Wajahnya mendadak panik,lalu tanpa basa-basi arief membalas
_____________________________________
To:shamy
Kalo memang sudah panas banget,dan mengkkhawatirkan langsung bawa ke rumah sakit yang di ujung jalan itu sham
Delivered to: shamy
+628190260XXXX
_____________________________________
Ponselku berbunyi
Ku baca pesan dari arief,tanpa pikir panjang ku ambil jaket ku lalu ku kenakan padanya,dan ku bopong keluar.
Awalnya aku berniat menumpang pada setiap kendaraan yang lewat ,tapi lantaran tidak ada satupun yang berhenti dan terlalu membuang-buang waktu,aku lalu berlari sambil menggendong melati,kusadari keringatku membasahi badanku dan buliran air jatuh dari ujung rambutku membasahi wajahku
10 menit kemudian
Aku sampai di depan rumah sakit,nafasku kini sudah tidak karu-karuan lagi.
"Suster tolong sus"teriakku membuat orang di sekitar menoleh ke arahku
Dua suster menghampiriku membawa kasur dorong,lalu ku letakan melati dan suster mendorongnya
"Maaf pak,silahkan ke kasir terlebih dahulu biar pasien kami bawa dahulu ke ruangan setelah bapak melunasi uang mukanya baru kami tangani lebih lanjut"
"Tapi sus?"Lalu ku melihat dokter menghampir dan suster itu pun mendorong pergi bersama dokter itu
Jalan ku pelan dan lemas ,kepanikan semakin jadi ,pikiranku entah kemana-mana ,ku hampiri suster yang berada di kasir
"Ada surat keterangan tidak mampunya pak?"
"Tidak sus"
"Kalau gitu bapak harus membayar uang mukanya senilai Rp.500.000"
Ku keluarkan semua uang yang ada di sakuku
"Ini sus hanya ada Rp.200.000 maaf uangnya recehan"
"Maaf pak,bapak harus segera melunasi uang mukanya semua"
"Tapi saya hanya ada segitu ! Siang saya lunasi sus,saya janji"
"Tidak bisa,karna kebijaksanaan rumah sakit ini seperti ini"
"Apaa ? Apanya yang bijaksana sus,anak saya sakit sus,tolong sus siang saya lunasi,saya janji"
"Ini Rp.300.000" ku melihat tangan yang memberikan uang itu lalu ke menoleh melihatnya, aku hanya terdiam kaget" segeralah hubungi suster yang tadi dan lakukan tindakan sebaik mungkin"ucapnya
"Aisyah ?"
"Maaf sham,aku tadi melihat mu menggendong melati lalu diam-diam aku ikuti"
"Sus kembalikan uang itu"ucapku
Aisyah menoleh ke arahku lalu berpaling ke suster itu kembali "tidak usah sus,lakuan yang terbaik saja sus"
"Tapi syah "
"Demi melati sham" aisyah memotong pembicaraanku
Aku terdiam lalu aku bersama aisyah menuju ruangan dimana melati di rawat
****
Waktu terus berjalan,sedangkan aku hanya bisa mondar-mandir ku lihat aisyah di dalam ruangan,ia duduk tertidur disamping melati.
aku semakin gelisah dengan keadaan melati tapi di satu sisi aku teringat uang sekolah ahmad dan naura,kepalaku seakan mau pecah,uang yang seharusnya untuk bayar sekolah ahmad dan naura kinik tlah habis terpakai untuk biaya melati
Seseorang mengagetkan ku dengan menepuk pundakku dari belakang "gimana keadaan melati sham?"
"Astafirullah arief,gue kira siapa !! Itu di dalam sudah di tangani tadi "ucapku
arief bergerak menuju pintu
"Itu kan ? "
"Aisyah "
"Iya aisyah ,kok dia ada sini ?"Tanya arief bingung
Ku ceritakan semua yang terjadi tadi hingga aisyah datang memberikan bantuan,lalu ku ceritakan pula tentang biaya uang sekolah ahmad dan naura
"Oh iya ahmad dan naura mana?"Tanyaku
"Ada di depan ku suruh dia beli minuman"
"Loe jemput mereka ?
"Ia sehabis ngamen tadi,langsung ku lihat jam ternyata sudah jam13:30, jadi aku jemput saja mereka lalu ku ajak kesini"
Ahmad dan naura berlarian menuju kami sambil membawa dua botol air mineral
"Gimana keadaan adek melati yah" tanya naura kepadaku
"Baik-baik saja kok,cuma kelelahan"
"Baik-baik kok sampe masuk rumah sakit yah" tanya ahmad
"Iya sementara ini adik melati dikk rawat dulu,kalian doakan agar adik kalian cepet sembuh yah "jelasku
Kami semua masuk kedalam dimana melati tebaring.
Aisyah terbangun
"Maaf, saya tertidur "
"Tidak apa-apa syah,trima kasih yah,tadi sham sudah cerita semuanya"
Aisyah tersenyum pelan lalu berkata "Sama-sama rief"
"Tante,kakaknya Zahwa bukan ?"Tanya naura
"Iya sayang ,kok kamu tau ?"
"Soalnya naura sering lihat kakak antar jemput Zahwa, kan zahwa sahabat naura,kita duduk sebangku loh tante"
Aiysah terseyum kembali
"Oh iya tante nama aku naura"
"Aku ahmad tante"
"Nama kalian lucu-lucu sama kaya orangnya"ujar aisyah
Aku bersama Arief hanya bisa melihatnya dan ikut tertawa kecil melhat mereka bercanda
***
Tidak terasa seiring jalannya waktu,langit tampak memerah haripun sebentar lagi gelap,aisyah pun berpamitan pulang
"Arief ,Sham , aku pamit dulu, insyallah besok kalo ada waktu ,aku kesini lagi"
"aku anterin ya syah ?" Pintaku
Aisyah melhatku dan tersenyum" tidak usah sham"
Aisyah berjalan keluar tapi ketika sampai di pintu
"Syah tunggu" arief memanggil pelan kemudian aisyah menoleh ke arah arief "aku ikut ya syah" kagetku ,sentak aku pun berpaling ke arief
"Aku ingin beli makanan syah"ucap arief kemudian ku lihat aisyah tersenyum kepadanya mengangguk pelan lalu berjalan
Aku hanya terdiam ,bahkan saat arief lewat depanku ,aku pun hanya terdiam
***
Di sepanjang jalan arief bersama aisyah tampak akrab mereka saling share satu sama lain
"Jadi dirimu gak bisa sholat"
"Bukan gak bisa syah,cuma nggak afal,sham juga begitu"
"Aku maklumi kalian rief,tapi kalian hebat walaupun pengetahuan agama kalian minim,tapi jiwa kalian sungguh besar ingin membiayai dan memberikan pendidikan kepada ahmad dan naura"
"Ah itu, kami hanya tak ingin nasip mereka sama seperti kami syah"
Azan berkumandang
"Sudah azan rief,kita pisah disini saja ya ?"
Mobil mewah itu berhenti disamping arief dan aisyah,ketika kaca mobil itu di buka ternyata sosok lelaki
"Wisnu ?" Ucap aisyah
arief hanya terdiam
"Ayok syah,sudah magrib ini ikut pulang denganku saja,ngapain kamu bersama lelaki jelek itu"
Arief hanya terdiam
"Jaga bicara nu ,aku lebih baik jalan dari pada bareng dirimu !"
"Ayo lah syah,nanti abah mu marah loh,jika kamu pulang usai magrib,apalagi jika abahmu tau kamu jalan sama seorang gelandangan"
Arief mendongkakan kepalnya
"Asal loe ya kalo ngomong "ujar arief
"Sudah rief sabar jangan di layanin"
"Nggak syah,orang kaya dia gak bisa di diemin, SOMBONG !!!"
"Heh emang kenyataan kan,gue bicara sesuai fakta "ucap wisnu kembali
"Pergi lah nu,aku tidak sudi dengan mu"
"Ayok lah syah "
teeet teeet teeet
Suara motor terdengar di belakang mobilnya wisnu,aisyah dan arief pun menoleh
"Qhumairah,allhamdullilah kamu datang,aku balik sama mu ya" ucap aisyah lalu menoleh ke wisnu " aku bersama Qhumairah"
Aisyah dan arief pun menghampiri Qhumairah,winsu menghidupkan mobilnya dan pergi
Aiysah tersenyum begitu pula Qhumairah
Arief Terdiam
"Qhumairah kenalkan teman ku ini arief ''
Arief hanya terdiam melihat Qhumairah,entah apa yang ia rasakan hanya ia lah yang tau
"Ehem"dehem aisyah
"Saya arief"ucap arief mendadak kemudian mejulurkan tangannya
"Maaf "Qhumairah menyatukan kedua tangannya arief pun menarik kembali tangannya "saya Qhumairah"
"Oh ya rief,aku bersama Qhumairah ya,salam ama sham dan semuanya ya"
Arief hanya terdiam lagi dan menganggung hingga akhirnya mereka pergi, lalu akhirnya ia berbalik dan jalan menuju rumah sakit kembali,matanuya kosong pikiranya entah kemana-mana.
****
Di bukanya pintu ruangan dimana melati di rawat
"Arief ? Mana makanannya?"Sahutku
Karna tak ada jawaban aku mukul pundaknya "rief?"
"Eh ia ,apaan sham?"
"Apa ,yang apaan?"
"Nasinya kata lu mau beli makan?"
"Nasi ?"
"Iya nasi,tadikan loe ikut aisyah, kata sekalian mau beli nasi?"
"Astafirullah gue lupa sham"
"Sini biar gue yang beli"
Arief memberikan uang kepadaku lalu aku pun pergi,tapi ternyata dengan nakalnya ahmad dan naura mengikutiku dari belakang,sentak ku berbalik dan mengagetkan mereka
"Aaakhh "teriak mereka aku hanya tertawa
#bersambung cuz lanjut klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gua bakal Seneng banget Klo Lu,
Meninggalkan Jejak Komentar Disini :)