Penulis : Syamsudin
Judul : Persahabatan Yang Mati
Genre: Persahabatan
Cebung: Part 1 (teringat masa lalu)
Senja sore selalu setia menemaniku hari ini,dimana awan dan langit
sore ini terlihat orange kemerah-merahan dengan sangat indah, Tarini dia
sahabatku begitu Juga dengan Harianto biasa aku memanggilnya dengan
sebutan Ary
Teringat saat sewaktu kami belum menginjak yang namanya
sekolahan,disitu sekitar umur kita semua berusia empat atau sekitar lima
tahun hanya memakai kaos dalem dan kolor saja,maklum saat saat umur
segitu,semua begitu cuek.
"Tar ,liat ini !" Celetuk ku sehingga membuat Tarini menoleh ke arah
ku yang sedang merusak gundukan pasir yang menggunung di hiasi dengan
bunga bunga
"Eh syam ! Kan rusak "ujar tarini dengan nada yang sedikit
melow,lalu mengambil segenggam pasir dan melemparkan ke aku,dan tak mau
kalah aku pun melempar tarini dengan pasir sehingga membuat tarini
nangis
Ary datang menghampiri kita semua. dengan membawa skop mainan beserta mobilan nya "ayo syam,ayo syam,tarini di apain"
"Nggak kok,bukan aku" aku berusaha bersilat lidah
"Kenapa kenapa ?" Ujar mama tarini menghampiri kami
"Si syam itu bi !"
"Bukan aku bi,orang tarini nangis sendiri"
"Bohong ma,si syam tadi ngelempar aku pake pasir,terus itunya gunung-gunungan nya di rusak"
Aku kemudian menangis karena di tuduh-tuduh lalu berlari menuju
kerumah dan mengadu ke mamaku,mama ku hanya bisa berkata "Makanya jangan
suka berantem kalo maen"..
Cerita kecil itulah yang selalu ngingetin saat kami masih
kecil,sebenarnya banyak sekali cerita indah penuh dengan perkelahian
antara Aku Ary dan Tarini,yang sehari-harinya berantem,nangis dan lalu
entah bagaimana bisa baikan lagi.
***
Azan Magrib telah berkumandang,langit senja mulai menggelap serta di
tutupi awan-awan hitam yang mulai menggalau di atas sana,ku dengarkan
tiap lantunan-lantuan Azan yang membuat hati ku menjadi sedikit
tenang.kemudian masuk sms dari Tarini
_____________________
From:Tarini
Syam,gue tadi udah sms si dengol ari,ntr lu kerumahnya ya,malam ini gue mau ngobrol_ngobrol ama kalian di kafe biasa .
Ok
Sender:Tarini
+62852648858XXX
_____________________
sekitar sepuluh menit bersiap-siap aku bergegas menuju ke rumah Ari ,disitu Ari masih saja bermain dengan gitar nya
"Lu belum siap-siap ri?"
"Mau kemana emang !"
"Tarini nggak ada sms lu ?"
"Ya Allah gue lupa syam,tadi pas tarini sms gue juga,gw mau siap-siap,tapi pas ada gitar nganggur gue jadi lupa"
"ALIBI mulu !!"
Hal yang paling membosan kan ketika dengan Ary ialah Menunggu,dia
lah satu-satu nya manusia yang suka menunda-nunda segala hal jika dengan
ku,tak jarang kami pun suka cekcok apalagi kalo udah sama tarini,jadi
deh perang dunia ketiga.
***
"Tadi dan tadi ?"Ujar tarini yang membuat kita penasaran
Kepalaku maju mendekati kepala tarini "tadi kenapa ? Lanjutkan !" Ucapku kemudian tarini mendorong kepalaku menjauh
"Lanjutkan sih lanjutkan,tapi nggak deket_deket juga kali tuh kepala
!! Masih di pake kan ? "dumel tarini sedangkan Ary sedang asik
menikmati sepiring ayam bakar " Gue di deketin sama Adit "
Ary mendadak kaget "uhuk uhuk"
"Minum minum ini ry "ucapku
"Aer kobokan itu !! Uhuk uhuk"
"Mas air mineral satu " teriak tarini ke seorang pelayan kafe
"Uhuk uhuk "
"Ini mba" datang seorang pelayan sembari memberikan sebotol air
kepada tarini,langsung saja tarini membukanya dan memberikan nya ke ary
"Glek Glek Glek" ary mengambil nafas dalem dalem "huft,hampir aja gue mati keselek tadi"
"Abis nya lu kenapa pake keselek segala ?"
"Abis nya abisnya ,muka lu abis !! Lu kenapa ? Girang amat di deketin Adit"ucap ari
Aku mengkerutkan kening "lu kenapa ri ?"
"Adit itu nggak bener syam,dia itu belagu"
"Sirik lu ya!"Ucapku
"Udah ah jangan ngomongin adit ,nanti kuping dia merah lagi"celetuk
tarini pedahal ia membuat janji ketemuan malam ini hanya untuk
itu,curhat tentang adit,tapi apa ? Malah ary sepertinya tidak setuju
"Eh eh kan waktu jaman SMP dulu "ucapku
"Yang mana ? yang tarini kelahi jambak-jambakan di kelas "
"Ia yang itu waktu gue abis putus ama Dinda ,kan gue curhat tuh ama
tarini "ucapku kemudian kami pun sama -sama teringat masa masa masih
menggunakan seragam putih biru
Senin pagi usai upacara ,kami bertiga menuju ke kantin,karena saking
panasnya serta membuat kita semua pada haus dan berkeringat
"Lu kenapa syam ?"ujar Ari
"Gue putus ama Dinda !"
Tarini lalu memberikanku secarik tisu "kan gue udah bilang apa !
Dinda itu nggak bener,lu sih tertarik ama dia soal tampang aja !! Cewek
matre kaya dia mah susah di jadiin pacar "tarini mulai berdakwah
menjelekan Dinda karena memang sesungguhnya Tarini tidak begitu suka
dengan gaya dan tingkah dinda
Kami bertiga menuju kelas
"Kalo cewek matre mah emang susah dijadiin pacar,maklum sih orang
miskin jadinya selalu butuh duit di fikiran nya"ucap tarini mendumel
sendiri dengan keras
"Tar lu apaan sih ?"Celetuk ku berbisik membuat tarini semakin jadi
Kakinya berjalan menghampiri meja Dinda, sesekali jarinya memainkan
rambutnya yang keriting gantung itu "peka atau pura pura nggak peka ya
ni orang,nggak kenal azab kali ya" mulutnya dengan sengaja mendekati
telinga Dinda "moga aja dia cepat insaf "
"BHUK" dinda menghentakan meja "maksud loe apa hah !! Loe kalo nggak
suka ama gue,langsung bilang aja ,cara loe kampungan tau nggak. !"
"Terus maksud loe cara loe itu kota gitu,dasar Fix cewek matre" ujar
Tarini dengan nada yang begitu tinggi,sementara aku dan ari serta
anak-anak dikelas hanya bisa melihat
"PLAK" mereka sama sama saling menampar lalu saling jambak dan
saling tendang serta membabi buta membuat meja-meja dan kursi kelas pada
jatuh berantakan
"Tarini tarini"
"Dinda dinda"
Begitu lah yang kami dengar oleh seisi kelas,maklum masa-masa
sekolah jika ada yang berantem itu biasanya bukan pisahin.malah di
dukung
"Ari pisahin yuk kasihan Tarini"ujarku kemudian mendekati mereka berdua yang saling adu kekuatan rambut
Dengan cepat aku memegang Tarini dan berusaha melepaskan tangan nya dari rambut Dinda begitu pula sebaliknya yang Ari lakukan
"Ha ha ha ha "aku tertawa "terima kasih ya tar ,lu emang sahabat gue ,gak nyangka gue dulu lu seberani itu "
"Siapa dulu gue gitu loh "
"Dan saat itu,beuuuh gue seneng banget,gue juga terima kasih ya tar"
Aku dan tarini saling tatap lalu menoleh ke arah Ari " terima kasih buat apa ri ?"
"Gara-gara tarini berantem ama dinda ,gue jadi bisa meluk-meluk dinda kan"
Aku menggelengkan kepalaku
"Modus lu,ngambil kesempitan dalam kesempatan !"Celetuk tarini
"Kolor kali ah tar,kesempitan !! Kesempatan dalam kesempitan"ucap ku
"Ia sempit,apalagi kan dinda dulu masih cantik masih sempit,nggak kaya sekarang,udah punya anak dua malah "
"Tau dari mana ri ?" Tanyaku
"Tau lah ,orang dindakan rumahnya di daerah rumah gue,lulus SMA kan dia langsung nikah gara-gara H duluan"
"Azab mungkin,gatel banget jadi cewek abisnya "
"Gaboleh ngomong begitu ah tar "ucapku
"Cie yang masih sayang "ledek ari
"Ayok kita pulang,udah malem ini,nggak ada yang mau di prsentasikan lagi kan"
Ari mengangkat tangan nya "Ada !"
"Apa ?"Tanya tarini
"Bayarin makanan gue donk,gabawa duit"
"Modos plus alibi lu ri" ucapku
Kami pun lalu pulang bersama-sama sembari menikmati indahnya malam
ini,di hiasai taburan bintang serta bulan yang sangat bersinar lebih
cerah dari biasanya
***
"Hat Taar " terdengar suara teriakan,tarini mengehentikan jalannya
lalu terdiam sejenak sesekali ia celingak celinguk,lalu kembali
melangkahkan tangan nya "HOI" ucap seseorang tiba-tiba dibelakangnya
"PLAK"dengan cepat tarini membalikan badannya seraya menampar orang itu" jangan kurang ajar deh, Ups !"
"Aduuuh"
"Aduh duh,maaf ya dit gue reflek,lu sih pake ngangetin segala ,maaf ya"
"Udah nggak apa-apa tar,mau kemana ? Kantin yuk"
Tarini menganggukan kepalanya sebagai tanda kalau dia mau
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gua bakal Seneng banget Klo Lu,
Meninggalkan Jejak Komentar Disini :)